Mata Pelajaran          : Bahasa Lampung

Pertemuan 1
Materi : Penggunaan bahasa Lampung sesuai dengan kaidah penulisan aksara Lampung (kelabai dan benah sughat)

Bacalah penjelasan materi di bawah ini, kemudian kerjakan tugas pada link yang tersedia!

Dalam kaidah penulisan aksara Lampung terdiri dari :

1. Kelabai Sughat / Huruf Induk

Aksara Lampung dikenal dengan istilah kaganga, ditulis dan dibaca dari kiri ke kanan (pada Tabel 1 dibaca dari atas ke bawah). Huruf induk berjumlah 20 buah. Bentuk, nama, dan urutan huruf induk dikemukakan pada Tabel 1 di bawah ini.

Berikut adalah kelabai sughat aksara Lampung :



2. Benah Sughat

Benah sughat atau anak surat merupakan tanda baca pelengkap atau penyempurna dalam penulisan aksara Lampung.  Bentuk, nama, dan cara baca benah sughat terdapat pada Tabel 2 di bawah ini.



 3. Angka dalam Aksara Lampung

Selain penggunaan kelabai sughat dan benah sughat, aksara Lampung juga memiliki kaidah atau aturan penulisan angka. Berikut adalah penulisan angka dalam aksara Lampung.



Setelah memahami materi pengenalan aksara di atas, kerjakanlah tugas berikut :
Tugas 1

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pepancogh

2.1 Standar Kompetensi       Memahami nilai luhur dan mengapresiasi nilai seni yang terkandung dalam sastra lisan Lampung sebagai bagian dari seni sastra nasional melalui pengamatan 2.2 Kompetensi Dasar       Memahami Ciri-Ciri Pepancogh Pepancogh Pepancogh adalah sala satu jenis sastra lisan Lampung berbentuk puisi yang lazim digunakan untuk menyampaikan pesan atau nasihan dalam upacara pemberian gelar adat. Istilah "pepancogh" lazim digunakan oleh masyarakat Lampung dialek A,  pada masyarakat Lampung dialek A Sebatin dikenal dengan istilah "wawancan". Sedangkan pada masyarakat Lampung dialek O dikenal dengan istilah "pepaccur". Pepancogh terdiiri atas 4 atau 6 baris setiap baitnya dengan rima a-b-a-b atau a-b-c-a-b-c. Setiap baris pepancogh merupakan isi. Sudah menjadi adat masyarakat Lampung bahwa pada saat bujang atau gadis meninggalkan masa remajanya atau pada saat mereka memasuki kehidupan berumah tangga, pasangan pengantin itu di...
Baca selengkapnya

Percakapan Lesung Emas (Bagian 1)

Gambar
Percakapan Bahasa Lampung Percakapan dialek A logat Belalau dari Liwa Lampung Barat Lesung Emas (Di daghak hughik ghuwa inggoman. Tiyan kak nganak sai. Anakni kak kughuk ngamuli. Penyepokan tiyan nyabah di tanahni Punyimbang Bumi) Murod      : Lesung emas sinji haga tiseghahkon jama Penyumbang Bumi Lekok       : Ngapi haga tiseghahko jama punyimbang? Tagan di dija gawoh. Sikam ghuwa                    sai  ngahalu lesung emas sina Murod      : Temon sina sikam ghuwa sai ngahaluni, kidang tanoh sabahni pengenian anjak                    Punyimbang, kak semestini gham seghahko jama sai berhak Maisaroh  : Bunda, benogh cawa ayah, lesung emas sina kak semestini gham seghahko                    jama Batin Ratu Sangun Bijak. Kidang dang ganta Murod...
Baca selengkapnya

Percakapan Lesung Emas (Bagian 2)

(Sesampaini di lamban Maisaroh bughiyap, api caghani ngejawab peghintah Batin Ratu. Tengah debingi ya nungga cagha ngehadop Batin Ratu. Jemohni di jengan Ratu Sangun Bijak kak nunggu keghatongan Maisaroh.) Maisaroh  : Selamat Tepui, Batin Ratu ( Cawa Maisaroh jak lom kaghung sai tiikok do galah kibau) Ratu          : Selamat tepui. Sapa niku sai ngumung kidang mak ngidok hunni Maisaroh  : Sikam Maisaroh, Batin Ratu. Sikam haga nagih janji Batin Ratu. Ganta bibasko ayah sikam jak penjagha Ratu          : Api halni ayahmu dapok bibas? Niku masih ingok syaratni? Maisaroh  : Masih ingok, Batin Ratu. Sikam ghatong di dija mak makai sinjang atawa kain, kidang juga mak bitung. Ratu          : Api syarat sina kak niku penuhi? Ganta gawoh kok jelas niku makai kaghung. Maisaroh  : Syarat sina kak sikam penuhi. Sikam sebenogh mak bupakaian. Hal kaghung sinji, sikam haga ngagulih jama kuti ghum...
Baca selengkapnya