Pepancogh

2.1 Standar Kompetensi
      Memahami nilai luhur dan mengapresiasi nilai seni yang terkandung dalam sastra lisan Lampung sebagai bagian dari seni sastra nasional melalui pengamatan

2.2 Kompetensi Dasar
      Memahami Ciri-Ciri Pepancogh


Pepancogh

Pepancogh adalah sala satu jenis sastra lisan Lampung berbentuk puisi yang lazim digunakan untuk menyampaikan pesan atau nasihan dalam upacara pemberian gelar adat. Istilah "pepancogh" lazim digunakan oleh masyarakat Lampung dialek A,  pada masyarakat Lampung dialek A Sebatin dikenal dengan istilah "wawancan". Sedangkan pada masyarakat Lampung dialek O dikenal dengan istilah "pepaccur". Pepancogh terdiiri atas 4 atau 6 baris setiap baitnya dengan rima a-b-a-b atau a-b-c-a-b-c. Setiap baris pepancogh merupakan isi.

Sudah menjadi adat masyarakat Lampung bahwa pada saat bujang atau gadis meninggalkan masa remajanya atau pada saat mereka memasuki kehidupan berumah tangga, pasangan pengantin itu diberi gelar adat sebagai penghormatan dan tanda bahwa mereka sudah berumah tangga. Gelar adat ini diterima dari klan bapak dan dari klan ibu, dilakukan di tempat mempelai pria maupun di tempat mempelai wanita. Pemberian gelar dilakukan dalam upacara adat yang dikenal dengan istilah ngamai adek/ngamai adok (jika dilakukan di tempat mempelai wanita), nandekken adek dan inai adek/nandokkon adok ghik ini adok (jika dilakukan di tempat mempelai pria), dan butetah/kebaghan adok/nguwaghkon adok (istilah di lingkungan masyarakat Lampung Sebatin). Setelah gelar diberikan, si penerima gelar diberi nasihat atau pesan-pesan. Nasihat atau pesan-pesan itu disampaikan dalam bentuk puisi yang dikenal dengan istilah pepancogh/pepaccur.

Penyampaian pepancogh memerlukan kemampuan khusus karena di dalamnya terkandung unsur seni. Pepancogh disampaikan dengan cara berdendang atau berlagu dengan irama yang harus dapat memikat perhatian pendengar (hal ini merupakan salah satu indikasi bahwa masyarakat tradisional Lampung adalah pencinta seni).



Berikut ini kita simak beberapa pepancogh yang berlaku di Lampung Pubian.


  • Pepancogh jak lebuni (M. Nuri Ghaja Setangkai)

Siji amai adok anjak lebuni di langan ghatu tuju St. Mantap.
Amaini Amai Suntan. Adokni Suntan Mupun

Amaimu Amai Suntan
Adokmu Suntan Mumpun
Sesan jak Pubughaan
Tanda kaku ghik pagun

Mula sikam nimbulan
Gheti nihan gham pagun
Sai jarah asal mulan
Dang sampai tipu lebon

Sebab sai kenayahan
Ghetak lupa dighumpun
Ghesok mak sai ghingaan
Sampai ngelun pak tahun
\
Ngalimpugha cumbuan
Cawa kanjang sai muhun
Henguk mak kenyataan
Netawak kimbang hulun

Kisah siji mulimban
Tamat sikam di niku



  • Pepancogh anjak Batangan : Sayuti Ibrohim Kiyai Paksi
Amaini Amai Suntan, Adokni Suntan Pasighah

Suntan Pasighah 
Numpa guwai angguman
Syukur aji wat limpah
Kurnia anjak Tuhan

Lamon ngitungko susah
Kimbang mak ngidok jalan
Titutup unyin celah
Mawat selesai ghasan

Allah sifat pemughah
Sina gawoh tungguan
Mawan ya buntu illah
Ngeba dapok budandan

Bemohon anugerah
Ngadap Sai Maha Rahman
Sebab senang ghik susah
Ghalik jengan gantungan

Lamon mak ghena kidah
Buhung gheti buiman
Cuma nunggu ia payah
Ikhiat haghus mapan

Bughubah pai masalah
Lain lagi haluan
Saran lain peghintah
Cuma duduk himbauan

Haguk mak ghik ayah
Betik-betikno andanan
Cuntu gham gila nayah
Liwak ampai bubulan

Ngundahko cawa latah
Sai nyinggung peghasaan
Sua basa maghah
Suya patut tisasan

  • Pepancogh jak Tulang Bawang

Amaino Amai Rajo
Adeknou Rajo Mudo

Rajo Mudo
Cuakan di mengiyan
Nuttuk purattei jak jebei
Buyo jemamuk sako
Sangun kak pepujughan
Anjak kelamomu Sanusi

Mak makko sai dibido
Unyen benulung kaban
Sebai atau semane
Mittar anjak sai tuho
Tigeh sai sanak sayan
Lagei rahei sebijei

Tagen sino nyato
Pinggungken pilih pikeghan
Dang nyippang nganan ngighei
Dang mak ghajin bekeghjo
Mak dapek sesambilan
Nyou lagei attah di atei



Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Percakapan Lesung Emas (Bagian 1)

Percakapan Lesung Emas (Bagian 2)